Aku tak tau mengapa, hatiku gampang sekali tersentuh. Melihat anak2 di perempatan coca cola, di jembatan busway, di dekat rel kereta, dimana seharusnya mereka mendapat tempat yg hangat dan nyaman untuk bermain, dan bukan dijadikan objek untuk mendapatkan uang. Ini hari pertaman ramadhan, dan aku begitu terharu karena bisa bertemu lagi dg ramadhan.
Aku punya pikiran yg mengerikan, bahwa orang baik, karena Allah menyayanginya, dan tidak ingin ia menjadi bertambah dosanya karena dunia, maka Allah akan cepat mengambilnya. Sebaliknya orang jahat, karena Allah membencinya, maka ia akan berumur panjang. Aku berfikir bahwa aku termasuk golongan yg kedua, sehingga aku yakin masih akan banyak bertemu dg ramadhan. Tapi aku tetap selau bersyukur tiap bertemu ramadhan, dan di akhir ramadhan selalu memohon untuk ramadhan berikutnya. Aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan ramadhan kali ini.
Kemarin kata si Nur pasar penuh sesak, Ibu2 belanja banyak untuk persiapan hari ini, krn mungkin harga2 akan naik. Aku tidak. Bahkan kemarin semua orang di rumah makan sayur sop yg biasanya cuma buat Abil, tapi aku buat agak banyak spy yg lain kebagian. Dan mungkin krn tidak ada sayur yg lain, sayur sop itu habis juga. Lauknya jg Cuma ayam bakar & ikan kembung sisa hari sabtu. Aku sengaja ga masak lagi, krn kl aku masak lagi, pasti ikan & ayam itu akan berakhir di tempat sampah. Hari ini kami sahur dg bebek rica2, masakan adik iparku. Enak. Tidak ada lauk yg lain, krn kata mas, itu aja ga usah pakai apa2 lagi. Ya sudah. Si Nur heran2 sama aku, ibu2 lain belanja banyak2, tapi aku malah santai2 di awal puasa. Sebotol sirup pun belum aku beli buat siap2 buka hari ini. Rencananya nanti sore aku baru mau belanja. Aku memang tidak pintar masak, mungkin itu sebabnya aku tidak heboh. Yg aku tau, bahwa setiap yg berpuasa harus dapat gizi yg cukup, dan aku akan laksanankan itu dg caraku.
Minggu kemarin Mas beli kaset opick, yg sepotong kalimat dari lagunya begitu menyentuhku. “DI BAYANG2 FATAMORGANA, BERHARAP HIDUP KHUSNUL KHOTIMAH”. Aku lupa cara menuliskannya, dan aku tidak tau artinya secara tepat. Tapi aku paham betul maknanya. Biasanya aku mendengan mati dg khusnul khotimah, baru sekali ini aku dengar ada yg bicara hidup juga harus khusnul khotimah. Disaat dunia mulai rusak, mungkin sudah, dan aku menjadi bagian di dalamnya. Penipuan, korupsi, selingkuh, berbohong, dianggap hal yg biasa. Padalah, sekecil apapun perbuatan kita, akan ada perhitungananya.
Sudah kira-kira 2 minggu aku naik kereta, atas saran sepupuku. Dan memang lebih nyaman daripada naik angkot. Aku menyewa novel di perpus dekat rumah, untuk dibaca selama di kereta. Dan kemarin aku sukses dg misiku, satu novel untuk satu minggu, senin sampai jum’at. Sebenarnya aku bisa menghabisnkannya 2-3 hari, tapi tidak, aku membacanya cuma di kereta. Begitu tiba di kantor, pikiranku aku pusatkan untuk kerja, dan di rumah untuk keluargaku. Dan aku harus menahan nafsuku yg luar biasa untuk membaca, kalau sdh mulai membaca novel, mungkin aku bisa jd gila kalau tidak menyelesaikannya. Tapi aku berusaha tertib, untuk tidak membacanya di kantor/rumah. Dan ketika duduk di kereta AC sambil membaca novel, aku benar benar tenggelam, dan merasakan waktu yg benar2 milikku, me time. Setelah begitu lama tidak membaca, aku sungguh2 menikmatinya. Aku tidak pernah memperhatikan stasiun2 pemberhentian, hanya jam tangan, alau sdh lewat dari ½ jam, berarti aku sdh hampir tiba, baru aku memperhatikan sampai di mana aku. Kata orang, di kereta terbentuk suatu komunitas, dan mereka, biasanya wanita, akan seperti acara ibu2 rumpi. Aku sengaja menghindari hal itu. Aku tidak suka mengobrol hal yg menurutku tidak penting. Mungkin itu cara mereka untuk menghilangkan penat. Tapi aku tak peduli, aku lebih suka tidur, baca, atau dengerin lagu.
So, welcome ramadhan,…..semoga ramadhan kali ini lebih baik dari sbelumnya. Amin.
Read More......